"Secara sederhana, kopi bisa meningkatkan kontraksi di usus. Akibatnya, tinja akan terdorong ke rektum hingga perut terasa mulas dan muncul rasa ingin BAB. kami dan tim merekrut 12 orang dan meminta mereka untuk menggunakan semacam alat pengukur aktivitas tekanan di usus besar dan rektum. Selama 10 jam diamati, subjek diminta minum kopi berkafein, kopi tanpa kafein, air hangat, serta diminta makan burger dengan kandungan 1.000 kalori. Semua makanan dan minuman itu cukup ampuh memicu aktivitas usus." jelas direktur pusat kesehatan pencernaan di Georgia Regents University, Satish Rao, MD, PhD yang dilansir Agen Poker Online.
Diketahui, tingkat kontraksi yang dialami peserta 60 persen lebih kuat ketika minum kopi berkafein, dibandingkan dengan air hangat ataupun kopi tanpa kafein yang memiliki tingkat kontraksi hanya 23 persen. Menurut Rao, hal ini menunjukkan bahwa kafein yang dikenal sebagai stimulan memainkan peran dalam mempercepat gerakan usus. Namun, tidak bisa dikesampingkan pula faktor lainnya. Seperti, ritme sirkadian tubuh secara otomatis akan membuat usus dua kali lebih aktif di pagi hari. Untuk itulah, tak mengherankan jika di pagi hari, seringkali orang merasa ingin buang air besar. Bisa dibayangkan jika sistem otomatis tersebut dikombinasikan dengan konsumsi kopi yang justru bisa mempercepat gerakan usus.
"Para ahli memiliki teori beberapa menit diminum, kopi akan mencapai perut. Kemudian, satu atau lebih dari ratusan senyawa memicu produksi hormon tertentu dalam tubuh seperti motilin yang merangsang kontraksi usus atau gastrin yang memicu sekresi asam di perut. Saat itulah, feses atau kotoran dalam usus terdorong hingga anda merasa mulas. Maka dari itu, lebih baik jika ingin minum kopi di pagi hari, minimal dua jam setelah bangun tidur. Ataupun anda juga bisa menikmati secangkir kopi disaat sedang dalam waktu sarapan," terang Rao yang dilansir Agen Poker Indonesia.
Post By, HMgroup
Posting Komentar